/res·to·ra·si/ “The Second Life of Furniture” 

 Di balik setiap potongan kayu yang tersisa, ada cerita yang belum selesai.

Di balik tumpukan barang yang dianggap tak lagi berguna, tersimpan potensi yang hanya butuh dilihat dari sudut pandang berbeda.

Proyek restorasi ini lahir dari kesadaran bahwa dunia pendidikan tak hanya bicara soal kurikulum atau kelas, tapi juga tentang bagaimana kita mengajarkan nilai kehidupan nyata berani melihat peluang dari keterbatasan, dan menciptakan makna dari yang dianggap usang.

Barang-barang sisa dari Matarindo yang dulunya dianggap limbah, kami olah kembali menjadi furniture dan perabot fungsional untuk Lab Entrepreneur dan pelengkap ruang-ruang edukatif di seluruh kampus Al-Azhar.

Ini yang kami lakukan

Kami memulai dari proses paling dasar yaitu pemilahan manual setiap potongan kayu, setiap rangka hingga merancang ulang. ini bukan sekadar memperbaiki, tapi menghidupkan kembali 

Dampak & Nilai yang Kami Bangun

/res·to·ra·si/ “The Second Life of Furniture” 

Setiap barang hasil proyek ini bukan hanya soal estetik atau fungsi, melainkan tentang bagaimana kita memilih untuk bertanggung jawab. Dan tentang bagaimana sesuatu yang dianggap akhir, bisa menjadi awal yang baru.